Rabu, 11 Maret 2015

Siklus Akuntansi

Teori Siklus Akuntansi
Yang dimaksud dengan siklus akuntansi adalah suatu kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran terhadap data transaksi oleh suatu tubuh usaha sampai membuahkan suatu laporan akuntansi yang dikerjakan dengan cara berkala dalam satu periode spesifik.Dengan kata lain dalam akuntansi ada empat tahap yang harus dilakukan sehingga menjadi sebuah siklus akuntansi, yaitu:

    Tahap Pencatatan; mencatat segala transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usaha dalam buku jurnal berdasarkan bukti-bukti transaksi,
    Tahap Penggolongan; menggolongkan setiap transaksi sejenis ke dalam sebuah buku besar yang menunjukkan maksud atau tujuan transaksi.
    Tahap Pengikhtisaran; menyesuaikan dan mengikhtisarkan saldo dari setiap buku besar ke dalam sebuah laporan neraca percobaan.
    Tahap Pelaporan; menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan neraca.


Setelah anda mengerti tentang siklus akuntansi, selanjutnya anda dapat mempelajari bagaimana cara melakukan pencatatan sebuah transaksi berdasarkan bukti-bukti. Karena pencatatan harus dilakukan apabila ada bukti transaksi. Bukti transaksi bisa berbentuk : kuitansi, faktur pembelian, faktur penjualan, bukti setoran tunai, bukti transfer, nota debet, nota kredit, nota retur dan sebagainya. Dengan mempunyai bukti transaksi, maka pencatatan transaksi bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga pada saat dilakukan audit terhadap pencatatan yang dilakukan adalah legal, sebaliknya apabila tidak ditemukan bukti transaksi maka kegiatan pencatatan adalah ilegal (tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi yang berlaku)
Dalam menggolongkan setiap transaksi harus memperhatikan kepentingan dari transaksi tersebut. Ketahui dengan jelas apa tujuan dari transaksi, oleh siapa transaksi dilakukan dan untuk siapa transaksi dilakukan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dengan mudah dilakukan penggolongan transaksi ke dalam masing-masing buku besar. Sebagai contoh buku besar antara lain: Piutang Usaha, Hutang Usaha, Kas Kecil, Bank, Aktiva Tetap, Persediaan Barang, dan sebagainya.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengikhtisaran terhadap semua saldo buku besar ke dalam sebuah laporan neraca percobaan. Laporan neraca percobaan yaitu paduan dari tiga jenis neraca keuangan yakni laporan laba-rugi, laporan pergantian modal serta laporan neraca. Yang dengan cara normal jika dikerjakan penjumlahan, maka keseluruhan debit sesuai sama dengan keseluruhan kredit. Apabila terjadi perbedaan maka, dipastikan terjadi kesalahan dalam proses pencatatan dalam sebuah jurnal atau penggolongan dalam buku besar yang harus segera diperbaiki.
Sebagai akhir dari sebuah siklus akuntansi adalah membuat laporan keuangan. Berdasarkan laporan neraca percobaan yang sudah diyakini kebenarannya maka, dapatlah kita menyusun laporan keuangan yang terdiri dari: Laporan laba-rugi, Laporan perubahan modal dan Laporan Neraca. Sesudah ada neraca keuangan, maka mesti dikerjakan analisis neraca keuangan oleh manajemen perusahaan sebelum saat deserahkan pada yang memiliki perusahaan. Laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pemilik perusahaan dalam rangka mengetahui pertumbuhan atau penurunan dalam kegiatan perusahaan, maka harus dilakukan dengan benar dan sesuai prinsip-prinsip dasar akuntansi yang berlaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar