Rabu, 11 Maret 2015

Akuntansi Biaya

Sebenarnya saya kurang berminat atau lebih tepatnya kurang menaruh perhatian pada akuntansi biaya, karena menurut saya akuntansi biaya itu lebih ribet dibanding akuntansi keuangan yang pada hakikatnya mengurusi transaksi penjualan, pembelian, utang dan piutang, laba/rugi, dan lain-lain yang berhubungan dengan "Keuangan". Sedangkan dalam akuntansi biaya, yang membuat ribet adalah kita harus menganalisis kegiatan/transaksi yang patokannya lebih spesifik, yaitu pada "BIAYA". Kemudian mengolahnya (menghitung, menjurnal, membuat laporan biaya) lalu menempatkannya didalam laporan laba rugi ataupun neraca. Apa bedanya menganalisa dalam akuntansi keuangan dan menganalisa dalam akuntansi biaya? Jawabannya simple, dalam akuntansi keuangan yang dianalisa adalah unsur keuangan, "uang", ada wujud aslinya, ada transaksinya. Sedangkan dalam akuntansi biaya yang dianalisa adalah biaya. IYA, biaya! Biaya itu susah dianalisis meeeen! Kenapa susah? Karena biaya itu gak keliatan, emang ada yang bisa ngeliat wujud biaya? Tanpa dianalisa dan diukur terlebih dahulu tidak ada yang bisa melihat berapa nilai sebuah biaya yang sesungguhnya.. beda sama transaksi keuangan yang jelas keliatan wujudnya dan nilainya berapa.
Sebelum menjawab pertanyaan pada judul tulisan saya diatas, mungkin terlebih dahulu kita bertanya: "Apa yang dimaksud dengan akuntansi?" "Apa yang dimaksud dengan biaya?"

Singkatnya, akuntansi adalah proses pencatatan dengan sistematis untuk merekam segala transaksi di dalam perusahaan dan mengolah informasi tersebut sehingga terbentuklah sebuah laporan keuangan. Sedangkan biaya adalah "pengorbanan" yang sifatnya material yang diharapkan akan memberi manfaat terhadap suatu kegiatan usaha dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Akuntansi biaya adalah suatu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk Laporan Biaya.
Akuntansi biaya menyajikan informasi biaya produksi dan nonproduksi. Untuk biaya produksi akan saya bahas dalam tulisan lebih lanjut, sedangkan untuk biaya nonproduksi contohnya dapat berupa biaya pemasaran, dan administrasi umum.

Jadi, mengapa diperlukan akuntansi biaya? padahal kita kan sudah punya akuntansi keuangan yang sudah mengurusi semuanya termasuk biaya di dalamnya, iya kan?

Akuntansi biaya itu sendiri timbul karena adanya kekurangan-kekurangan oleh akuntansi keuangan. Keterbatasan akuntansi keuangan khususnya untuk perusahaan manufaktur adalah:

1. Akuntansi keuangan hanya mengumpulkan; total biaya untuk menghasilkan berbagai jenis produk, dan tidak mendapatkan perincian biaya setiap jenis produk tersebut. Sehingga untuk tujuan penentuan harga pokok tiap jenis produk tersebut, akuntansi keuangan tidak dapat menjanjikan informasi yang memadai.

2. Dengan hanya mengumpulkan total biaya, akuntansi keuangan kurang efektif dalam menyusun perencanaan dan pengendalian biaya. Perencanaan harus dihubungkan dengan jenis biaya, jumlah biaya, dimana biaya akan terjadi, dan siapa yang bertanggungjawab atas biaya. Sedangkan untuk pengendalian biaya, harus dilihat antara perencanaan dan realisasinya. Harus dihubungkan antara jenis biaya apa yang menyimpang dari rencana? Berapa jumlahnya? Dan dimana penyimpangan itu terjadi? Apa penyebabnya? Dan siapa yang bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.

3. Akuntansi keuangan berfungsi merekam transaksi keuangan historis yang hanya dapat dipakai sebagai dasar melakukan prediksi, kurang tepat apabila dipakai untuk pengambilan keputusan yang menyangkut biaya. Dalam pengambilan keputusan menyangkut biaya, perlu digunakan biaya relevan yang umumnya berhubungan dengan biaya yang akan datang.

Tujuan akuntansi biaya adalah menyediakan informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola peusahaan yaitu informasi biaya yang bermanfaat untuk:
1. Perencanaan dan pengendalian biaya
2. Penentuan harga pokok produk
3. Pengambilan keputusan oleh manajemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar